Kamis, 17 November 2011

Nama : Anisatul Farihah Nim : 2222100242 Kelas : 3 A / Diksatrasia APRESIASI NOVEL LASKAR PELANGI Karya : Andrea Hirata Novel yang berjudul laskar pelangi ini merupakan novel yang sangat sepektakuler dengan ciri khas yang menarik pembaca untuk menyelesaikannya dan mampu menyihir pemikiran paradigma pembaca untuk berfikir keritis, rasional, dan mampu berinteraksi dengan apresiasnya yang mendalam. Mulanya saya merasa jenuh dan membosankan saat pertama kali melihat tampilan novel ini karena beralasan dari halaman yang disediakan cukup banyak sekitar 534 halaman, namun apa daya ini adalah salah satu tugas mata kuliah apresiasi prosa fiksi maka saya harus sabar dan menyelesaikannya dengan seksama. Novel ini lebih tebal dan halamannya lebih banyak dibandingkan dengan novel sebelumnya yakni Presiden Prawiranegara yakni novel sejarah yang sama berkesannya dalam mencerahkan cakrawala pemikiran pembaca sehingga mampu untuk bisa berubah dari sikap keterpurukan. Isi motivasi yang disampaikan sangat menarik sekali dan bahasa yang disampaikan penulis sangat komnuikatif sehingga bisa di pahami pembaca akan tetapi ada bahasa yang kurang jelas dari isi novel itu bahasa yang digunakan menggunakan bahasa asing sehingga saya kurang paham, dengan cekatannya sepertinya penulis mungkin merasakan keawaman saya dalam pemahaman bahasa asing, maka di akhir cerita novel laskar pelangi dibahas lebih ulas dan akurat walapun sebenarnya ada catatan kaki dalam tiap halaman untuk menjelaskan kata yang belum dipahami itu. Ini merupakan hutang yang pembayarannya lunas karena ada pembahasannya di akhir cerita. Setelah membaca novel ini saya merasa ada di dekat penulisnya serasa ingin berbagi dan rasanya ingin di motivasi terus-menerus untuk kecemerlangan kehidupan yang nyata ini. Novel yang di terbitkan pertama kalinya ini bukan hanya sebagai bacaan sastra, namun sebagai referensi ilmiah, Yang kemungkinan jenuhnya para pembaca atau penikmat novel dengan sajian yang berbau pornografi, seks, dan hedronistik dan lain sebagainya kini setelah membaca laskar pelangi seperti disirami air untuk pohon-pohon dan tanaman yang kekeringan karena isi novel laskar pelangi yang disampaikan sangat bermutu dan ada isi ilmu pengetahauan yang belum tentu seseorang yang membaca mengetahui. Sehingga pantaslah karya-karya Andera Hirata dapat menjadi best seller. Yang kiranya seseorang yang menganalisis pula akan berfikir sama dengan apa yang saya pikirkan melalui tulisan ini. Kiranya pembaca atau penikmat novel ini terbayar dengan adanya laskar pelangi karena menjadi tolak ukur dan penyeimbang dalam sebuah buku kesastraan. Emosi yang bergejolak ada sedih, tawa, bahagia, senang, benci kiranya ada di buku laskar pelangi ini, bersatu padu menjadi satu sehingga sangat pas rasanya untuk di baca generasi muda, guru, dan siapapun. Novel ini bermula dari sekolah SD Muhamadiyah yang akan digusur apabila tidak mencapai murid minimal genap sepuluh siswa itu. Guru yang bernama N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid yang biasa di panggil Bu Mus itu hanya berijasah SKP (Sekolah Kepandaian Putri) yang ingin melanjutkan cita-cita ayahnya K.A. Abdul Hamid yang terus mengobarkan pendidikan islam. Lima tahun pengabdian Bu Mus di sekolah itu dan tiga puluh dua tahun pengabdiannya tanpa pamrih pada pak K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor yang biasa di panggil pak Harfan itu yakni selaku kepala sekolah SD Muhamadiyah yang merupakan paman Bu Mus. Sekolah yang harusnya tak layak untuk dipergunakan belajar karena fasilitas yang tidak memungkinkan dengan atap seng yang selalu bocor apabila hujan dan dinding yang akan runtuh disegel dengan kayu besar serta bolong-bolong terbuat dinding kayu yang hanya ditutup koran itu. Saya merasa tercengang sekali nyaris tak ada kesempurnaan sekolah ini namun semangat Bu Mus melanjukan cita-cita ayahnya selalu terngiang di kepalanya, SD Muhamadiyah merupakan sekolah islam pertama dan paling miskin di Belitong. Kemungkinan seseorang yang menyekolahkan anak-anaknya ini karena suatu alasan yakni Guru yang mengajarnya tidak di gaji sehingga tidak menetapkan iuran, namun demikan orang tua murid hanya menyumbangkan sukarela saja, anak-anaknya yang kurang pendidikan islam sehingga di sekolahkan di SD Muhamadiyah serta kenakalan dan tidak di terima di sekolah manapun sehingga di sekolahkan di SD Muhamadiyah. Rencananya sekolah ini akan di tutup apabila murid tidak genap sepuluh, Bu Mus dengan semangat juangnnya mencari satu orang lagi, karena hanya ada sembilan yang akan mendaftarkan namun tak disangka Harun yang memiliki gangguan mental itu datang tiba-tiba memberikan warna baru yang tadinya menegangkan kini berubah rasa lega menjadi senang, usaha dan doanya Bu Mus tidak sia-sia akhirnya di temukanlah sepuluh murid itu yakni yang bisa di hitung dengan jari dan bisa ditebak karakternya itu adalah Ikal yang terobsesi hal baru, Harun yang murah senyum, Trapani yang rupawan, Syahdan yang liliput, Kucai yang sok gengsi, Sahar yang Ketus. A Kiong yang polos, Samson yang ingin berantusias dan terobsesi membesarkan badan yang duduk seperti patung Ganesha, Lintang yang jenius, dan Mahar yang menyukai seni mendalam. Dalam mengajar ibu Mus dengan ikhlas tanpa pamrih memberikan bimbingan dengan kesabarannya. Dalam filem ada guru bernama pak Bakri, bu Mus dan pak Bakri sudah 2 bulan tidak di gajih oleh pak Harfan, akhirnya pak Bakri geram dan menerima tawaran ngajar dari sekolah jawa itu. Bu Mus memang mempunyai pekerjaan sampingan yakni menjait pakaian yang pekerjaanya itu hanya sampingan saja. Bu Mus hanya ingin bercita-cita menjadi guru mengikuti jejak ayahnya itu. Walau sebenarnya dalam filem diceritakan bu Mus akan di lamar sorang saudagar kaya di jawa ucapan itu disindir oleh pamannya pak Harfan karena belum menikah, namun bu Mus menolaknya, ia berfikir bahwa sekolah tidak diukur dengan materi belaka yang nantinya akan habis, tapi ilmu bercucuran mengalir deras bagai air tanpa celah terus saja mengalir, luar biasa seorang wanita yang berprofesi guru itu memiliki hati yang mulia yang berjiwa lembut untuk mendidik anak-anak laskar pelangi dengan ikhlas. Lintang adalah sosok yang cerdas namun rendah hati semangatnya untuk berlajar dan sekolah sangat bersahaja walaupun perjalanan delapan puluh kilometer pulang pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap hari, Lintang tidak pernah mengeluh mempertaruhkan nyawanya demi pendidikan yang setiap kali melewati perjalanan ke sekolah dihadang buaya, sungguh tragis dan sangat dinamis ia selalu berusaha untuk melewati buaya-buaya itu. Lintang benar-benar sosok yang bekerja keras patut kita tiru semangatnya yang luar biasa itu. Lintang adalah murid yang nomor satu yang mendaftar di SD Muhamadiyah mendaftarnyapun ia berani sendiri seorang anak kecil yang gagah berani. Sekolah muhamadiyah bisa mewujudkan persaingan yang hebat dengan sekolah PN Timah yang konon pada masa itu merupakan sekolah terelit dan termahal di daerah Babel, SD Muhamadiyah bisa memenangkan lomba cerdas cermat dan mampu menyaingi sekolah PN Timah itu dengan kejeniusan Lintang menjawab pertanyaan yang di lontarkan juri. Pada saat Parade Karnaval 17 Agustus SD Muhamadiyah juga memenangkan seni yang unik ciri khas dari negara Afrika sehingga piala yang di peroleh merupakan kebanggan tersendiri bagi SD Muhamadiyah ini berkat Lintang yang jenius dan Mahar yang membuat seni tari dari Afrika itu sehingga bisa memenangkan kontestanya. Begitupun pribadi Ikal yang unik tertera dalam kutipan pribadi yang positif, menurut buku, tidak boleh hanya memiliki satu rencana, tapi harus memiliki rencana alternatif yang disebut dengan istilah yang sangat susah di ucapkan, yaitu contingency plan! Rencana alternatif itu juga disebut rencana B, tentu saja dibuat jika rencana A gagal. Prosedurnya sederhana yakni: lupakan, tinggalkan, dan buang jauh-jauh rencana A dan mulailah mencari minat dan kemampuan baru. Setelah ditemukan maka ikuti lagi prosedur seperti rencana A. (laskar pelangi, hal 344 alinea 2 ) super sekali bahasa yang disampaikan penulis ini luar biasa memotivasi seseorang secara tersirat, ini hal yang benar-benar masuk kedalam hati nurani saya yang mendalam, bahawasanya ada rencana kedua yang akan digapai dengan cara yang sama denga usaha pertama. Ini juga di rasakan oleh Ikal yang ingin bercita-cita menjadi pemain bulu tangkis namun apabila rencana awal tidak sampai bisa digantikan dengan rencana kedua yakni sebagai penulis. Dalam persahabatan laskar pelangi yang sederhana dan elegan itu membuat saya ikut merasakan walau secara tidak langsung, sembilan tahun lamanya bencekrama dalam satu ikatan kini ketika meduduki kelas 3 SMP Lintang harus mengakhiri sekolahnya tertera dalam suratnya kepada Bu Mus : ibunda guru, ayahku telah meninggal, besok aku akan ke sekolah. Salamku. Lintang (laskar pelangi, hal 430). Suatu yang tidak terkira seorang yang diciptakan Tuhan dengan kejeniusan dan kecerdasan yang natural secara alamiah ini kini harus mengakhiri sekolahnya dikarenakan biaya dan ia harus mengurusi adiknya yang berjumlah empat belas bersaudara itu. Karena Lintang anak tertua dan hanya ia laki-laki satu-satunya yang paling besar, anak pesisir miskin itu yakni Lintang tidak memiliki Ibu kini disusul ayahnya meninggal. Tragis memang yang dirasakan sahabatnya yakni Ikal itu juga dirasakan oleh saya air mata bercucuran karena kehilangan sahabat yang sangat super semart itu apalah daya takdirlah yang menentukan. Di usia muda Lintang itu harus mengurusi adik-adiknya yang masih kecil sebagai pengganti ayahnya yakni seorang nelayan selama ini. Akan tetapi orang-orang kaya disana hanya menyepelekan masa belajarnya dengan hidup bersenang-senang diatas penderitaan orang miskin yang ternyata mempunyai kecerdasan yang tak terkira. Ikal merasakan kegundahannya dengan cara menyekolahkan sepupunya yakni Eryn ia adalah anak dari abangnya itu, sebenarnya Ikal tidak mau kehilangan orang-orang yang jenius kedua kalinya. Ia bekerja menjadi tukang pos untuk membayar kuliah Eryn walaupun sebenarnya tidak ia sukai pekerjaan ini. Ikal mendapat beasiswa karena hasil proposal riset yang ia buat, dari pekerjaannya sebagai pengirim pos surat yang harus subuh-subuh buta harus mengirim surat ke pada setiap instansi ternyata menghasilkan buahnya karen ia menderita insomnia sehingga waktunya dipergunakan untuk belajar dan belajar, dalam cara belajarnya itu ia mengikuti jejak Lintang yang mengkonsep catatan yang penting, Akan tetapi bukan hanya itu ia juga termotivasi karena ajaran pak Harfan, Bu Mus, dan kemuhamadiyahan, serta Herroit yang di berikan A Ling yakni cinta sekaligus pandangan pertamanya Ikal yang di dalam bukunya mengajarkannya tentang optimisme dan bagaimana Ikal harus berjuang untuk meraih masa depan. Setelah diperkuat dengan menonton filem laskar pelangi rupanya agak sedikit melenceng dari cerita novelnya dan dilebih-lebihkan dalam novel pak Harfan tidak meninggal akan tetapi kenapa dalam filem pak Harfan meninggal? Inilah harusnya dikaji secara luas. Lalu dalam novel tidak ada pak Mahmud dan pak bakri, apakah ini hanya mempertarikan sekenario dalam perfileman atau apa, dalam novel kuku A Ling yang disukai Ikal mempunyai kuku yang berkutek warna merah lantas dalam perfileman tidak di jelaskan justru kukunya tidak berkutek warna merah melainkan warna putih biasa. Menurut saya dalam perfilemannya tidak di jelaskan secara rinci terlalu dipercepat sekenarionya padahal novelnya sangat tebal dan isinyapun dirinci, dijelaskan secara akurat. Dalam novel bahasa yang dipergunakan bahasa baku sesuai EYD dan secara baku sehingga cukup komunikatif meskipun ada bahasa asing dalam selipan kata itu namun penulis mejelaskan dengan rinci, serta seluk beluknya diterangkan sehingga pembaca sangat puas menikmati karyanya yang disampaikannya itu. Dalam filem bahasa yang dipergunakan bahasa melayu. Dalam novel alur yang disajikan adalah alur campuran karena setelah dewasanya Ikal dan teman-teman laskar pelangi penulis menceritakan kembali isi sejarah yang sudah di ceritakan sebelumnya yakni masa kecil dahulu diceritakan kembali. Dalam filem pak Harfan meninggal, serta ayah Lintang juga meninggal. sedangkan dalam novel hanya ayah Lintang saja yang meninggal ketika melaut. Cerita yang sangat fenomenal dan saya sangat suka novel ini yang berbau motivasi diselipi kasih yang dalam ceritanya. Kelebihan dalam novel lebih akurat ceritanya dan sasaran kata yang belum dimengerti dijelaskan secara riil, lalu ada biografi Andera Hirata yang pada saat saya mengamati ternyata novel yang ia tulis memberikan semangat baru yang segar, sensasinya mampu memberikan perubahan menjadi agen of change, akan tetapi dalam novel ini ada halaman yang dua kali dikutip terdapat pada halaman 496. Kelemahan itu hanya sedikit namun keseluruhannya cukup baik dari segi kafer yang menarik ditambah gambar Andrea Hirata yang tersenyum simpul. Berbeda halnya dengan cerita di filem kelebihannya yakni penonton dapat lansung melihat gambar dan langsung menyaksikan secara seksama sedangkan dalam novel kita harus bermain imajinasi terlibih dahulu untuk membayangkan tokoh yang diperankan, akan tetapi dalam filem ada sedikit melenceng dari cerita, namun perbedaan itu memang perlu di ulas, tapi jika saya boleh menebak perbedaan dalam filem dan novel laskar pelangi itu hanya untuk mempertarikan saja, jika memang sutradara ingin memuaskan penonton atau dalam arti ingin memberikan hasil filem yang baik sehingga berbeda dengan novel. Akan tetapi dalam novel penulis juga tidak kalah untuk mempertarikan untuk memuaskan pembaca karena diselipi cerita yang sebenarnya dan jelas untuk di pahami, lalu imajinasi dan paradigma juga berfikir sehingga ada sikap positif yakni keritis dalam memberikan argumen serta pendapat yang berbeda bagi setiap pembaca. Disinilah menariknya yang menyihir pembaca akan opininya membandingkan antara novel dan filem yang disajikan. motivasi dan nasehat-nasehat yang baik melalui cerita seseorang yang ia pilih secara kekhasannya Terimakasih kepada Dosen Pak Firman yang telah memberikan tugas novel yang menarik, cerita ini yang saya sukai. Membuka cakrawala paradigma saya sebagai mahasiswa dan calon guru yang bersahaja seperti bu Mus dan pak Harfan. Dialah seorang guru yang tempo dulu “ pahlawan tanpa jasa” namun sekarang sudah menjadi “ pahlawan yang sudah berjasa”.

Senin, 31 Oktober 2011

Aku Beginilah nasibku Tanpa ayah tanpa ibu Betapa malah nasibku Demikian hidupku jadi kelabu Bercucuran air mataku Jika ku ingat dulu Tapi ini takdir tuhan Yang maha tahu Aku tak boleh mengerutu

Rabu, 20 April 2011

bijaksanalah dalam bergaul,,,

Mohonlah petunjuk dan petuah-petuah orang-orang yang beriman dan suci. Jangan bergaul dengan orang yang berbudi hina, sebab akan rendah pula budi kita, jika bersahabat dengan orang berbudi sedang, akan berbudi demikianlah kita jadinya, jika bersahabat dengan orang berbudi utama, utama pulalah jadinya budi kita, meski hanya sedikit saja kepandaian tetapi kalau terus bersahabat dengan orang pandai, maka kepandaian kitapun akan bertanbah luas, meskipun banyak keahlian jika bersahabat dengan oarang yang tidak mempunyai dasar sama sekali, maka akan mengecilah keahlian itu, tidak kelihatan manfaatnya.
Semoga Bermanfaat

Selasa, 12 April 2011

tanpa judul

misteri dunia ini begitu kian menghantui....
malah tak tentu hanya untuk menyakiti...
hahahaha....
tak sanggup tertawa....
tak mempan kau begitu....
buatku geli...??!!
simpan saja usamu...
untuk orang yang kau cari....